Melihat Penyu Hijau Tertua di Pulau Penyu

baliterkini.com

Kuta Selatan, Baliterkini.com - Obyek wisata Tanjung Benoa memiliki berbagai suguhan pesisir pantai  yang dikemas apik dalam beragam aktifitas air. Tempat ini menjadi salah satu tujuan favorit dalam mengisi masa liburan di Bali. Selain menyediakan wisata air, Tanjung Benoa juga menyediakan paket wisata berkunjung ke Pulau Penyu dengan menaiki perahu motor.


Perahu motor ini bisa disewa atau dicharter dengan harga yang bervariasi. Minimum 2 orang untuk sekali sewa dan maksimum 8 orang untuk satu perahu. Mereka dengan mudah ditemui mangkal di pinggir pantai yang disediakan oleh operator water sport di Tanjung Benoa.  Ada banyak paket wisata air yang ditawarkan, mulai dari , Fly Fish, Water Ski, Parasailing, Banana Boat, Snorkeling, dan Scuba Diving. Salah satu yang tak kalah seru untuk dicoba adalah satu paket wisata mengunjungi Pulau Penyu berada di Teluk Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali.


Sebelum menyambangi Pulau Penyu, wisatawan akan diajak ke tengah laut berjarak sekitar 100 – 200 meter dari bibir pantai untuk melihat keindahan dasar laut. Salah seorang pemandu yang sekaligus sebagai pengemudi perahu menyiapkan roti untuk pakan ikan. Dari atas perahu ini, ikan dengan bentuk warnanya yang indah memunculkan dirinya ke atas permukaan air mendekati perahu, “ Ikan disini lebih suka makan Capcay, ketimbang makan roti, “ canda Ida Bagus Redana, pengemudi Glass Bottom Boat dengan nama lambung Wisata Family.


Di tengah laut, yang dikenal dengan sebutan Taman Laut ini, perahu yang hendak menuju Pulau Penyu akan selalu berhenti dahulu disini. Dengan posisi mengapung tanpa bergerak, lewat kaca bening yang ada di bagian bawah perahu, pemandangan terumbu karang terlihat begitu dekat diselingi  ragam spesies ikan yang aktif berenang, “ Tumbuhan laut dan ikan yang ada disini kelestariannya selalu dijaga oleh masyarakat setempat, “  kata Redana.
Selain disuguhkan ikan dan tumbuhan laut lewat Glass Bottom Boat, di tengah Taman Laut ini, berbagai aktifitas laut hilir mudik menampilkan berbagai atraksinya. Bila sedang beruntung, kapal pesiar internasional kapasitas 3000 penumpang kerap lepas jangkar di tengah laut sedang menyambangi pulau Bali menurunkan penumpangnya dengan skoci.


Setelah cukup puas memberi makan ikan di Taman Laut, perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Pulau Penyu yang berjarak sekitar 20 menit perjalanan. Perahu melaju dengan tenaga maksimal dari mesin tempel berdaya 40 PK. Dalam posisi melaju,  wisatawan diharap duduk santai memenuhi kedua sisi, agar posisi perahu melaju cukup stabil. Sepanjang perjalanan, keindahan lain yang didapat wisatawan berupa berbagai bentuk aktifitas yang nampak di kejauhan, seperti bongkar muat kapal yang bersandar di Pelabuhan Benoa,  lepas landas pesawat terbang, serta aktifitas nelayan di pangkalan Tanjung Benoa.


Sambil menanti dengan rasa penasaran untuk segera sampai di Pulau Penyu, pemandangan lainnya nampak menerawang  jalan Toll Bali Mandara membentang di atas permukaan laut Teluk Benoa. Sesampainya di Pulau Penyu, wisatawan disambut pemandu menyapa dengan senyum. Sebelum masuk, akan dikenakan tiket masuk terlebih dahulu. Wisatawan akan dikenakan tiket seharga Rp 20 ribu untuk mancanegara dan Rp 10 ribu untuk wisatawan lokal. Sedangkan untuk anak –anak akan dikenakan harga Rp 10 ribu untuk asing dan Rp 5 ribu bagi untuk lokal. Sebagian penjualan tiket ini akan dipergunakan sebagai biaya perawatan penyu dan binatang yang ada di tempat pelestarian.


Pemandu yang dengan ramah kemudian mempersilahkan masuk memperkenalkan lebih dekat penyu- penyu yang dilestarikan oleh Kelompok Pelestari Penyu Moon Cot Sari. Di kawasan ini setidaknya ada tiga jenis penyu yang sudah berhasil di tangkar, antaranya Penyu Lekang, Penyu Hijau, dan Penyu Sisik, “ Kita punya Penyu yang usianya paling tua, Penyu Hijau ini sudah berusia 75 tahun, “ ungkap salah seorang pemandu perempuan.
Selain penyu, ada jenis binatang lain seperti Burung Elang, Kelelawar, Burung Bangkok, Iguana dan Ular. Semua binatang ini jinak menjadi atraksi tambahan selain melihat penyu sebagai destinasi utama. Tempat ini sangat cocok sebagai tempat rekreasi keluarga, bersifat mendidik dan menambah wawasan buat anak sekolahan. Keberapadan penyu dapat dilihat mulai dari peretasan, berbentuk tukik, sampai penyu dewasa. Bila musim liburan sekolah, tempat ini selalu ramai didatangi keluarga dan anak – anak.


Ditempat penangkaran penyu ini, selain bisa mengabadikan lewat kamera foto, pengunjung juga bisa memegangnya. Keberadaan tempat pelestari penyu ini, cukup membantu sebagian nelayan yang ada di sekitar tanjung benoa, karena semua yang terlibat di dalam kelompok pelestari penyu ini bisa memperoleh lapangan pekerjaan, “ Lahan penangkaran ini dikasi pinjam oleh dinas kehutanan dan kelautan. Di luas lahan satu hektar ini setidaknya sudah ada tiga kelompok pelestari penyu, “ kata Ketut Roka, Koordinator Lapangan Kelompok Pelestari Penyu Moon Cot Sari, yang bekerja selama 12 tahun.


Tambah Ketut Roka, penyu yang ada pada Kelompok Pelestari Penyu Moon Cot Sari di Pulau Penyu ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat.  Kelompok ini memiliki jumlah anggota sebanyak 10 orang. Setidaknya saat ini sebanyak 37 ekor penyu sudah di Taging, dan 95 ekor lainnya belum di Taging. Pelepasan kerap juga dilakukan untuk menambah jumlah keberadaan penyu di alam bebas. Semua jenis satwa yang dilindungi di tempat ini dibawah pengawasan Bali Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Bali, “ Memelihara penyu ini harus betul – betul menjiwai, kalau tidak begitu mati semua penyunya, “ terang Ketut Roka.


Di Pulau Penyu, sebagai salah satu tempat tujuan wisata, sarana penunjang lainnya terdapat toilet yang sudah memadai, kios cenderamata, kios makanan, kios aneka minuman, serta fasilitas lainnya seperti fasilitas Fish SPA yang bisa dicoba semua wisatawan. Obyek wisata ini buka setiap hari mulai dari pukul 8 sampai  sore hari. Setelah puas berkeliling mengunjungi pulau penyu, perjalanan akan dilanjutkan kembali ke dermaga aktifitas water sport, menumpangi kapal boat yang sama. [BTcom]


TAGS :

Related Articles

- Warisan Suci Pura Batu Kursi, Kisah Keramat dari Buleleng

- Spiritualitas dan Savana di Bukit Pura Batu Kursi

- The Ancient Whispers: The Seven-Century Saga of the Kayu Putih Tree in Bali

- [PHOTO] Pura Segara Rupek: Sebuah Cerita Eksotisme dan Kebersamaan

- Ornamen Tugu di Cartagena, Ilusi Levitasi yang Memukau

Komentar