• Home
• Leisure

Warisan Suci Pura Batu Kursi, Kisah Keramat dari Buleleng

• 22 Juli 2024
• Leisure
• Singaraja

BULELENG, NETIZENBALI.COM - Pura Batu Kursi di Desa Pemuteran, Buleleng, Bali, telah menjadi tempat suci yang dihormati oleh masyarakat setempat dan memiliki sejarah panjang sebelum akhirnya dikenal sebagai tempat untuk memohon jabatan. Popularitas Pura Batu Kursi meningkat setelah sesepuh Puri Pemecutan menerima pawisik untuk mengunjungi tempat tersebut.

Menurut Jro Bendesa Pemuteran, I Ketut Wirdika, sebelum dikenal sebagai Pura Batu Kursi, batu di lokasi ini disebut Batu Negok dan dianggap angker. Bahkan, para peternak tidak berani mengambil rumput atau kayu bakar di kawasan tersebut karena takut mengalami masalah seperti sakit.

Pada tahun 1984, seorang penekun spiritual dari Puri Pemecutan menerima pawisik bahwa di sebelah barat daya Pura Pemuteran, sekitar 800 meter, terdapat batu bernama Batu Mekorsi. Bersama beberapa pemuka agama Hindu di Desa Pemuteran, ia mendaki bukit menuju lokasi tersebut.

Selama perjalanan, angin besar menerbangkan liontin emas yang dipakai sesepuh Puri Pemecutan, namun begitu sampai di Batu Kursi, ia terharu dan menangis karena batu tersebut persis seperti yang digambarkan dalam pawisik. Setelah membawa sarana upakara lengkap dan tebu cemeng, liontin yang hilang pun ditemukan kembali.

Fenomena ini membuat Pura Batu Kursi semakin terkenal dan dikunjungi banyak orang spiritual dari berbagai wilayah, terutama Bali dan Jawa. Batu Mekorsi pun berganti nama menjadi Batu Kursi.

Jro Bendesa Pemuteran menjelaskan bahwa tujuan utama mengunjungi Pura Batu Kursi bukan hanya untuk memohon jabatan, tetapi untuk melancarkan kedudukan atau pekerjaan yang ditekuni. Ia menekankan pentingnya tempat ini sebagai penuntun bagi raja-raja nusantara dan pejabat yang datang untuk mendapatkan bimbingan dalam menyejahterakan masyarakat. (NB)