[PHOTO] Pura Segara Rupek: Sebuah Cerita Eksotisme dan Kebersamaan

Pura Segara Rupek bukan sekadar tempat suci, tapi juga rumah bagi ketenangan jiwa dan kebersamaan umat dalam persembahyangan. PHOTO: Istimewa

JEMBRANA, NETIZENBALI.COM - Dalam semangat pencarian kedamaian, sebuah keluarga kecil memulai ekspedisi spiritual ke Segara Rupek, sebuah situs sakral di pulau Bali yang eksotis. Pada hari Kamis, 23 Mei 2024, keluarga tersebut berangkat dari Kelurahan Dauhwaru, Jembrana, dengan persiapan dan hati yang bergetar akan pengalaman yang akan didapat. Mereka mengambil langkah dalam perjalanan ini di bawah langit pagi yang cerah, menuju ke ujung barat pulau, tempat Segara Rupek menanti dengan pesonanya yang abadi.

Segara Rupek, yang namanya berarti 'lautan spiritual', telah lama menjadi tujuan bagi mereka yang mencari kedamaian dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan alam semesta. Mereka melalui jalan-jalan yang halus, dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan, yang menambah rasa syukur dan kedamaian dalam perjalanan mereka. Sesampainya di Segara Rupek, upacara sembahyang dilakukan dengan khidmat, diiringi oleh suara ombak yang menenangkan. Kegiatan ini bukan hanya memperkuat ikatan keluarga, tetapi juga menghubungkan mereka dengan tradisi dan alam sekitar, memberikan pengalaman yang akan selalu diingat dan diceritakan kepada generasi mendatang.

Segara Rupek merupakan tempat yang memiliki nilai historis dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat Bali. Terletak di ujung barat Pulau Bali, dekat dengan Pulau Jawa, tempat ini menjadi simbol dari cerita pemisahan Bali dan Jawa, yang menurut sumber-sumber sastra, menjadikan Bali sebagai pulau yang unik dan lengkap. Pura Segara Rupek, yang ditemukan berdasarkan napak tilas spiritual dan sastra lontar, pertama kali terbentuk pada tahun 1050 Masehi. Kisah Mpu Siddhimantra yang bersemedi di tempat ini untuk memohon keselamatan dunia, dan peristiwa yang melibatkan anaknya, Manik Angkeran, menambah lapisan cerita yang kaya akan pembelajaran dan nilai-nilai kehidupan. Selain itu, pura ini juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dan merupakan tempat ibadah yang tenang, menjadikannya destinasi yang istimewa baik untuk wisata religi maupun edukasi sejarah.

Selain pura yang merupakan daya tarik utama, Segara Rupek juga menawarkan berbagai aktivitas dan pemandangan yang mempesona. Pengunjung dapat menikmati keindahan pantai pasir putih yang terhampar luas, tempat yang sempurna untuk berjalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan Pulau Jawa di kejauhan. Kawasan ini juga kaya akan kehidupan liar; tidak jarang dapat ditemui kera, rusa, dan babi hutan yang berkeliaran di sekitar area. Bagi yang tertarik dengan fotografi, banyak spot foto yang menarik dengan latar belakang laut dan langit yang biru. Selain itu, pengunjung juga bisa menyaksikan Upacara Piodalan yang sering diadakan di pura, sebuah pengalaman spiritual yang mendalam. Dengan demikian, Segara Rupek bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga destinasi yang menyediakan kekayaan budaya dan keindahan alam yang harmonis.

Kondisi lingkungan di sekitar Segara Rupek menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pelestarian alam dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan. Baru-baru ini, jalan sepanjang 14 kilometer menuju Pura Segara Rupek telah diperbaiki dengan progresif. Selain itu, kawasan ini merupakan bagian dari Taman Nasional Bali Barat, yang menegaskan statusnya sebagai area cagar alam yang dilindungi. Pembatasan akses kendaraan besar seperti bus dan truk untuk melindungi pohon-pohon rindang dan menjaga keseimbangan ekosistem adalah contoh lain dari upaya konservasi yang dilakukan. Pengawasan dan patroli yang ketat oleh petugas Taman Nasional Bali Barat, bekerja sama dengan masyarakat setempat, menunjukkan dedikasi untuk menjaga keamanan dan keberlanjutan lingkungan di sekitar Segara Rupek. 

Perjalanan ini, yang dimulai di Kelurahan Dauhwaru, bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan waktu, melintasi sejarah dan budaya yang kaya dari pulau Bali yang indah. Perjalanan mereka ke Segara Rupek adalah perjalanan yang akan mengajarkan mereka tentang kekuatan alam, keindahan kesederhanaan, dan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. (NB)


TAGS :

Related Articles

- The Ancient Whispers: The Seven-Century Saga of the Kayu Putih Tree in Bali

- Ornamen Tugu di Cartagena, Ilusi Levitasi yang Memukau

- Plaza del Mentos, Tempat Berkumpul dan Sejarah Kuno di Cartagena

- [PHOTO] Tuk Tuk Layanan Gratis, Menyambut Wisatawan di Puerto Plata

- Kerajinan Kayu Menampilkan Keanekaragaman Hayati Curaçao

Komentar