Inilah Pedoman Hari Suci Nyepi dan Saraswati 2018
- 24 Februari 2018
- Traditional
- Bali
Denpasar, BaliTerkini.com - Pada tanggal 27 Desember 2017 bertempat di Denpasar Bali, Sabha Pandita Parisada Hindu Dharma Indonesia melaksanakan Pesamuhan Sabha pandita. Pesamuhan ini diikuti oleh sejumlah Pandita se-Indonesia untuk membahas Hari Suci Nyepi dan Saraswati yang jatuh pada tanggal yang sama.
Beberapa hal yang menjadi keputusan Pesamuhan Sabha Pandita Nomor: 07/KEP/SP/PHDI/XII/2017 tertanggal 27 Desember 2017 adalah: Pertama, dalam pelaksanaan Hari Suci Nyepi dilakukan Catur Bratha yakni Amati Karya, Amati Gni, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan. Upacara Hari Suci Saraswati tetap dilaksanakan dengan upacara (ritual) unsur karya, unsur gni dan unsur lelanguan.
Terjadinya pelaksanaan pada hari yang sama dengan suasana yang berbeda mengingat Hari Suci Nyepi bersifat Niwrtti (spiritualitas), sementara Hari Suci Saraswati bersifat Prawertti Kadharma (ritualitas) merupakan anugrah yang istimewa dan sangat utama. Kedua, pedoman pelaksanaan hari suci tersebut sebagai berikut:
a. Perayaan Hari Suci Saraswati dan upakara yadnya dilakukan patut selesai pada pukul 06.00 waktu setempat pada Hari Sabtu tanggal 17 Maret 2018
b. Dalam pelaksanaan Puja Saraswati dan Upacara Tawur Sasih Kesanga sehari sebelum hari Nyepi, setiap desa atau panitia wajib melibatkan Pandita/Sadhaka di wilayah Propinsi, Kabupaten/kota, Kecamatan atau Desa secara propesional.
c. Pelaksanaan Hari Suci Nyepi dengan Catur Bratha-nya dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2018 mulai pukul 06.00 sampai dengan tanggal 18 Maret 2018 pukul 06.00 waktu setempat.
d. Umat Hindu Indnesia wajib melaksanakan dharma santhi sebagai rangkaian akhir perayaan Hari Suci Nyepi yang dikoordinir oleh Parisada setempat bekerja sama dengan lembaga keagamaan/keumatan masing-masing daerah. [Sumber: bddn.org]
Related Articles
- Unique Ritual at Telaga Maya, Ducks Appear to Swim in Dry Waters
- Pesona Pagi di Sangkaragung, Bersepeda Menyusuri Warisan Penenun Songket
- Gambaran Video Ritual Pernikahan di Bali yang Sederhana dan Autentik
- Krama Istri Panjat Pinang, Tradisi Unik dalam Karya Agung di Desa Pulukan
- Tirta Kamandalu: taking a nectar of life in the middle of the ocean