Nusa Dua, Baliterkini.com - Kuliner bali sangat terkenal, khsusnya babi guling. Hampir tiap daerah tujuan wisata di bali menghadirkan kuliner satu ini di suatu daerah. Mereka punya ciri khas dan selera yang berbeda dari lidah pencinta kuliner yang pernah mencicipinya.
Di Nusa Dua sendiri punya Warung Babi Guling Sari Dewi atau lebih dikenal Babi Guling Pan Dobiel. Warung ini menyajikan menu utama olahan babi guling yang tak asing dikalangan pecinta kuliner masakan bali. Selain dikenal enak, warung babi guling ini memiliki tempat pengolahan yang bisa disaksikan langsung. Mereka mengolah tak jauh dari warung berada.
Warung dengan konsep rumahan ini berdiri ditepi trotoar Jalan Srikandi, Bualu, Nusa Dua. Jalur ini lebih dikenal dengan jalan yang menghubungkan ke sejumlah hotel ternama seperti Mulia, dan Hotel Niko kawasan selatan. Tak luput, pengunjung hotel kawasan Bali Tourist Development Corporation ( BTDC ), yang pernah mendengar nama warung ini akan tidak melewatkan untuk menyambanginya.
Disini, ada berbagai olahan yang biasa ditemui sebagai peneman bersantap. Nasi putih yang dihidangkan dalam piring akan ditemani dengan sejumlah olahan daging babi, seperti sate tusuk, lawar, gorengan, sayur kacang panjang, be genjol, dan sambal goreng. Umumnya nasi campur, semua akan tersaji dalam satu piring. Bila menginginkan nasi dengan lauk terpisah, boleh – boleh saja. Kurang komplit rasanya bila semua yang tersaji ini belum lengkap dengan hadirnya semangkuk kuah balung babi yang berasal dari daging babi itu sendiri.
Saban hari, warung Pan Dobiel ramai pengunjung dari berbagai wisatawan yang datang ke bali, baik itu mancanegara maupun domistik. Mereka kadang ikut mengantere berbaur dengan pembeli lokal yang turut memsan nasi untuk berbagai keperluan. Tak dipungkiri, di depan warung bisa terjadi antrian kendaraan yang mengular nampak terparkir berjejer.
Dibalik ini semua, ada sosok Ketut Dobil yang menjadi pionir melejitnya nama Dobiel sebagai panggilan akrab nama warung tersebut. Selain ahli dalam meracik resep, sosok Ketut Dobil juga turut serta menyajikan pesanan dengan dibantu sang anak dan beberapa tenaga lain yang bertugas sebagai antar jemput makanan sekaligus juru saji. Tentu, semua menjadi penasaran, bahkan ada yang tidak menyangka, bahwa yang turut meladeni pembeli pemilik dari Warung Babi Guling Sari Dewi atau Warung Pan Dobiel.
Warung Pan Dobiel, hampir selalu ramai, seakan waktu jeda sesaat memberi nafas sejenak untuk berhenti buat Ketut Dobiel dan tenaga yang lainnya. Pan Dobiel selian bermodal kecakapan dalam meracik bahan, beliau juga akrab dengan pelanggan lainnya, obrolan tetap jalan sambil bekerja kadang diselingi dengan guyonan ringan. Maklum saja, pria yang mengaku hobi jualan ini memiliki semangat bekerja yang tinggi. Merintis membuka warung nasi dari tahun 1975, yang berawal menjual tipat soto dan sate. Kemudian, setelah itu seterusnya menjual nasi babi guling, hingga sekarang.
Dalam sehari, dia menghabiskan 4 ekor babi yang dipasok langsung dari daerah Buleleng. Kwalitas babi yang digunakan dengan berat 30 Kilogram yang berusia 3 bulan. Semua diolah dengan tenaga dapur dan juru potong yang punya keahlian khusus. Selain babi guling yang dijual untuk nasi campur, warung ini juga menjual babi guling untuk pesanan lainnya. Sejak subuh dari pukul 5, berbagai persiapan sudah mulai dilakukan di atas lahan 21 are.
“ Tamat SR ( Sekolah Rakyat ), Saya dulunya sebagai kuli ngirim babi. Pernah kirim dua kali ke Jakarta dulu, saya sendiri jadi buruh waktu masih belum kawin, “ kata Ketut Dobil, 67 tahun.
Untuk dapat menikmati nasi campur Warung Pan Dobiel, pengunjung cukup membayar mulai dari Rp. 40. 000 sampai Rp 45. 000 untuk per prosinya sedangkan untuk Sop Balung sendiri dihargai Rp 10.000 per mangkok. Warung buka dengan waktu yang fleksibel, setiap harinya, buka mulai bukul 9 pagi sampai 4 sore. [BT]
Related Articles
- Kuliner Laut yang Memikat di Restoran Ta Chalkina Yunani
- Menghindari Sial, 7 Makanan yang Harus Dihindari Saat Perayaan Imlek
- Durian lovers, rejoice! Jembrana offers the best of the “King of Fruits”
- Pantai Yeh Leh: Memburu Rumput Laut Sebagai Pangan Sederhana
- Babi Guling, completely non halal in Bali