Warung Nasi Bu Indra Digandrungi Sopir Travel
Jimbaran, Baliterkini.com - Menemukan masakan Khas Bali di kawasan Jimbaran tidaklah susah. Sesekali cobalah salah satu menu khas Warung Nasi Bu Indra yang menyuguhkan masakan asli Bali. Menu yang ditawarkan pun ada yang berasal dari proses pematangan menggunakan kayu bakar yang kian jarang kita temukan. Saat waktu bersantap siang, bersiaplah untuk berbaur dengan para sopir pariwisata dan sopir truk ditengah hiruk pikuk kawasan Jalan Uluwatu II yang kian hari semrawut.
Ayam Betutu sama Jukut Undis, dua menu ini bisa dibilang menu handalan yang bisa anda coba. Selain itu ada juga gorengan dan urutan. Kesemua menu ini diakui memang betul- betul dimasak menggunakan kayu bakar. “ Masak pakai kayu bakar biar enak, rasanya lain dengan menggunakan kompor, “ ujar penjualnya, Ni Nengah Kartini ketika ditemui sambil menyuguhkan pesanan.
Olahan menu lainnya jelas dilihat dari rak kaca yang begitu mudah mencuri perhatian pengendara yang lewat. Untuk satu porsi nasi terdiri dari lawar babi, sayur nangka, babi kecap, betutu, darah kering, urutan dan sate babi. Kesemua tersaji diatas meja yang sudah didesain nyaman kendati ruang berjualan agak sempit. Secara fisik, bagunan masih terbilang baru dengan bentuk bangunan permanen.
Salah seorang pelanggan, I Nengah Diasta, sopir travel yang selalu mengantarkan wisatawan ke kawasan Jimbaran mengaku sering makan siang ketika sedang mengantarkan tamunya ke hotel. “ Saya suka ayamnya yang empuk, begitu juga kuah undisnya yang selalu disajikan panas- panas, “ ungkapnya. Sebagai peneman bersantap, tersedia juga sebagai pelepas dahaga es jeruk, jus tomat, dan minuman ringan. Untuk satu porsi nasi cukup dengan merogoh kocek Rp 18.000.
Warung Nasi Bu Indra pertama buka tahun 2011 diatas tanah lapang dengan bangunan sederhana berdinding anyaman. Dari atas tanah kontrakan ini, perlahan mulai bisa bangkit dengan menyewa bentuk bangunan yang lebih kokoh tidak jauh dari tempat semula. Dari awal buka hingga sekarang, seluruh proses masak memang dilakukan ditempat terpisah dari tempat berjualan. Setiap harinya, warung ini buka mulai dari pukul 7.30 pagi hingga pukul 6 sore. Mereka melibatkan 4 orang juru masak yang juga sekaligus sebagai penjual. [BT]
Related Articles
- Kuliner Laut yang Memikat di Restoran Ta Chalkina Yunani
- Menghindari Sial, 7 Makanan yang Harus Dihindari Saat Perayaan Imlek
- Durian lovers, rejoice! Jembrana offers the best of the “King of Fruits”
- Pantai Yeh Leh: Memburu Rumput Laut Sebagai Pangan Sederhana
- Babi Guling, completely non halal in Bali