Rujak Kuah Pindang
Sanur, Baliterkini.com - Cabai rawit diulek bersama terasi bakar. Kemudian aneka buah yang diiris-iris dengan pisau gerigi dicampur ke ulekan cabai dan terasi. Belum selesai, karena terakhir buah-buahan ini disiram dengan kaldu pindang.
Hasilnya adalah Rujak Kuah Pindang. Dari namanya saja, sering kali mengundang rasa penasaran penggemar kuliner. Jika lazimnya rujak menggunakan bumbu kacang, kuliner khas Bali ini malah menggunakan kuah dari kaldu ikan. Orang yang pertama kali mencicipi rujak ini memang akan mengernyitkan dahi.
Bagaimana tidak? Aroma amis dari kaldu ikan berpadu pedasnya cabai rawit, lalu diadu dengan asam segarnya buah-buahan. Ya, buah yang digunakan salah satunya mangga muda yang asam. Selain mangga muda, ada juga kedondong yang cenderung asam.
Rasa dan aromanya yang khas ini membuat orang yang pertama kali mencoba merasa aneh. Namun, jika sudah menghabiskan satu piring, bisa-bisa malah jadi doyan. Ada banyak warung di Bali terutama di kawasan Denpasar yang menjual Rujak Kuah Pindang.
Buah-buahan yang dipakai oleh setiap warung bisa beda-beda. Umumnya menggunakan mangga muda, pepaya, kedongdong, bengkuang, timun, dan nanas. Tetapi satu hal yang sama adalah penggunaan kaldu ikan.
Salah satu warung yang menjual menu ini adalah Warung Rujak Buk Man Sanur. Warung sederhana ini berada di Sanur dan terkenal di kalangan warga setempat. Tepatnya di Jalan Melsonet, Sanur.
Bisa dibilang, warung ini bukanlah tempat yang umum bagi turis. Tetapi menjadi salah satu tempat nongkrong favorit penduduk lokal.
Nah sebagai tempat makan Rujak Kuah Pindang bisa coba minuman Air Gula. Sesuai namanya, minuman ini memang hanya berupa air gula.
"Gula direbus dengan air banyak. Tambahkan daun pandan supaya wangi," tutur Buk Man.
Jangan heran saat meminumnya karena warnanya yang merah. Air Gula lazim diberikan sedikit pewarna makanan untuk mendapatkan warna merah tersebut. Setelah jadi, air gula diberi es batu dan irisan jeruk limau.
Minuman ini sangat menyegarkan dan tidak terlalu manis. Efeknya yang menyegarkan mampu meredam rasa pedas dari Rujak Kuah Pindang. Apalagi diminum di siang hari bolong, di tengah teriknya matahari Sanur. [BT]
Related Articles
- Kuliner Laut yang Memikat di Restoran Ta Chalkina Yunani
- Menghindari Sial, 7 Makanan yang Harus Dihindari Saat Perayaan Imlek
- Durian lovers, rejoice! Jembrana offers the best of the “King of Fruits”
- Pantai Yeh Leh: Memburu Rumput Laut Sebagai Pangan Sederhana
- Babi Guling, completely non halal in Bali