Denpasar, BaliTerkini.com - Rujak biasanya terbuat dari berbagai macam buah dan dibubuhi bumbu atau kuah. Rujak sendiri biasanya dijadikan jajanan warung yang sangat nikmat ketika disantap di siang hari.
Ketika marak konten-konten makanan dan destinasi wisata di media sosial, kini muncul olahan suguhan makanan baru yang begitu mudah dijumpai di dunia jejaring sosial sehingga menjadikan daya tarik penggunanya.
Entah siapa yang pertama kali menciptakan, kemunculan Rujak Rambutan turut mewarnai kancah kuliner nusantara yang tersebar luas. Pengguna media sosial atau netizen banyak menyebut dengan istilah “Rujak Kekinian” yang sepintas mirip fruit compote.
“ Rasa rujak rambutan ini nano-nano, karena ada rasa manis, asam, pedas, juga aroma jeruk lemon yang menyengat di lidah. Pokoknya enak karena menyatukan berbagai ragam rasa yang begitu menggoda. Karena identik segar, sangat cocok disantap saat musim panas”, ujar pemilik akun facebook Sri Budiartini.
Sri Budiartini terinspirasi membuat rujak rambutan lantaran melihat dari apa yang tersebar di akun Instagram miliknya. Musim rambutan yang biasanya datang di bulan yang berakhiran (-ber), seperti Oktober, Nopember, dan Desember memberikan angin segar dikalangan pengguna media sosial.
Petani rambutan, juga saat ini tengah memasuki panen serupa. Itu sebabnya, para penikmat rambutan bisa memanjakan selera mereka sepuas mungkin.
Rambutan (Nephellium lappacium) mendadak populer, ketika diperkaya dengan resep yang meliputi jeruk lemo (sitrun), gula pasir, garam dan cabe rawit. Kalangan foodies generasi muda patut mencoba guna melengkapi keberagaman rasa dari resep yang dihadirkan saat ini. [BTcom]
Related Articles
- Kuliner Laut yang Memikat di Restoran Ta Chalkina Yunani
- Menghindari Sial, 7 Makanan yang Harus Dihindari Saat Perayaan Imlek
- Durian lovers, rejoice! Jembrana offers the best of the “King of Fruits”
- Pantai Yeh Leh: Memburu Rumput Laut Sebagai Pangan Sederhana
- Babi Guling, completely non halal in Bali