Kopyor, Kue Berbuka di Loloan
Jembrana, Baliterkini.com - Saat bulan suci Ramadhan, di Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Jembrana selalu tampil semarak. Hampir di sepanjang jalan nampak sejumlah tenda yang menjual berbagai kebutuhan selama berbuka puasa. Kebanyakan, menjual aneka makanan untuk berbuka yang berjejer sepanjang jalan dekat dengan masjid Agung Baitul Qadim.
Sri salah satunya, ia turut menjadikan kawasan tersebut sebagai pasar dadakan. Sri bersama saudara kandungnya mulai berada dibawah tenda menerima orang-orang datang membawa makanan yang hendak dijual. Ia sudah mulai didatangi para perempuan yang membawa aneka olahan setelah dimasak di rumah saat mengisi waktu luang di bulan puasa ini. Kebanyakan tenda ini menjual aneka kuliner berasal dari banyak orang, lantas dikumpulkan secara bersama. Malahan pemilik tenda hanya memiliki sedikit dari sekian jumlah aneka kuliner.
"Pembeli mulai ramai mencari jajan untuk berbuka puasa dari pukul lima sore atau sebelum berbuka puasa," kata Sri ketika ditemui di stan kulinernya pekan lalu.
Sepanjang stan, hampir semuanya menampilkan menu yang sama berupa makanan kering dan basah. Semua dikemas dalam plastik, bahkan ada pula menggunakan daun pisang. Semua olahan dijamin kesegarannya bahkan ada yang masih terasa hangat dari bungkus plastik. Sehingga, pembeli bisa yakin setiap jenis makanan bisa layak digunakan sebagai menu berbuka hingga selepas waktu maghrib.
Salah satu olahan khas yang ada selama bulan puasa di sini adalah Kopyor. Menu satu ini terbilang menu khusus di bulan Ramadhan. Banyak masyarakat Loloan menampilkan menu yang satu ini selama bula puasa saja. Maka tak heran, Kopyor, jajanan khas ini hanya keluar saban sore hingga petang selama bulan puasa.
Kopyor memiliki tampilan yang sangat menarik karena dikemas dalam daun pisang. Menu satu ini hadir menghiasi sejumlah olahan yang kebanyakan terbungkus plastik. Ia hadir memberi warna dalam semarak menu khas berbuka.
“ Kopyor pada dasarnya berbahan bubur nasi yang diisi santan dan biji mutiara, namun kini sudah banyak yang dimodifikasi dengan campuran roti, “ Sri pemilik stan Bu Nanik ini.
Karena sudah menjadi olahan spesial, bahkan diantara penjual dan penggarap ada yang khusus membuat jajanan ini. Sehingga hampir di semua stan kuliner Kopyor berasal dari satu penggarap yang setiap saban sore disebar penjualannya. Setiap stan menampilkan Kopyor dalam dua jenis, berbahan nasi dan roti. Kopyor merupakan kue basah, yang dijual dengan harga Rp 3.000 per bungkusnya.
Keberadaan pasar dadakan ini selalu hadir sejak hari awal bulan puasa, dan akan berakhir nanti saat sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Loloan dengan keberagamannya ini menampilkan suasana berbeda di bulan puasa. Maka tak heran, jika dalam tiap transaksi ada bahasa campuran yang sudah menjadi bahasa khas Loloan. Campuran bahasa Melayu dengan bahasa Bali menjadi bukti adanya keterikatan dalam historis yang kini masih melekat. [BTcom]
Related Articles
- Kuliner Laut yang Memikat di Restoran Ta Chalkina Yunani
- Menghindari Sial, 7 Makanan yang Harus Dihindari Saat Perayaan Imlek
- Durian lovers, rejoice! Jembrana offers the best of the “King of Fruits”
- Pantai Yeh Leh: Memburu Rumput Laut Sebagai Pangan Sederhana
- Babi Guling, completely non halal in Bali