Pantai Kuta, Dulu Ternyata Angker
Badung, Baliterkini.com - Tahukah Anda jika Pantai Kuta dulunya dikenal sangat angker? Ada banyak kuburan yang terdapat di sepanjang Pantai.
"Tahun 1965-an hingga tahun 1970-an, Pantai Kuta masih amat sepi. Pasirnya putih, ombaknya sangat bagus untuk kegiatan surfing. Hanya ada satu dua wisatawan asing yang ada di pantai, bisa dihitung dengan jari," ujar Pendiri Balawista atau penyelamat Pantai Kuta, I Gde Berata.
Saat itu, kata Berata, di pinggir pantai Kuta banyak tumbuh pohon kelapa, pohon kreket, pohon katang-katang, padanggalak, dan pandan.
"Pohon katang-katang berfungsi untuk menjaga pasir pantai agar tidak terbawa ombak saat pasang," ujar pria kelahiran 20 Juni 1939 ini.
Waktu itu hotel di Kuta juga tidak terlalu banyak, hanya ada penginapan-penginapan kecil milik penduduk lokal. Di sepanjang Pantai Kuta waktu itu masih terdapat perahu nelayan yang ditambatkan.
"Pantai Kuta dulu juga dikenal angker. Banyak terdapat kuburan di sepanjang pantai Kuta. Tidak banyak yang berani lewat di pantai waktu malam hari karena keangkerannya," kata Berata.
Waktu tahun 1960 an, kata Berata, turis asing juga bisa berlaku bebas di pantai, tidak ada yang menghalang-halangi.
"Turis bisa bebas sebebasnya, bisa telanjang di pinggir pantai. Jaman itu kita bisa melihat banyak turis telanjang di pinggir pantai Kuta. Setelah Tahun 70 an, turis sudah tidak bisa bebas lagi, sudah mulai ada larangan-larangan seperti tidak boleh telanjang di pantai," kenangnya.
Karena adanya larangan-larangan, turis asing yang sudah terlanjur biasa bebas mulai bergeser ke pantai Legian, Seminyak, Camplung Tanduk, hingga ke Canggu untuk menyepi. [BT]
Related Articles
- Pesona Rupa Puitika pada Pameran Bali Art Lounge
- "Menyala Wii", The Viral Phenomenon Enchanting Bali, the Island of Paradise
- Forum Pemred SMSI Dukung Upaya Pemerintahan Prabowo Subianto Atasi Kebocoran Pajak Rp 300 Triliun
- Kolaborasi Polda Bali dan Relawan Politik, Menuju Pilkada Bali yang Damai dan Bermartabat
- Ketua SMSI Bali Soroti Pelanggaran Etik Jurnalistik Terkait Diskominfo Tabanan Laporkan 17 Media Online ke Dewan Pers