Budaya Tidur Siang di Tempat Kerja Ala Jepang

Dua pekerja tertidur lelah di kantor. PHOTO: Obtained.

DENPASAR, NETIZENBALI.com - Foto ini menunjukkan sebuah kantor di Jepang yang dirancang agar karyawan dapat tidur siang. Kantor ini memiliki kursi-kursi yang dapat direbahkan dan dilengkapi dengan bantal dan selimut.

Kantor ini juga memiliki karpet abu-abu dan dinding putih yang memberikan kesan nyaman dan tenang. Di latar belakang, terlihat beberapa monitor komputer dan meja yang berantakan dengan berbagai perlengkapan kantor dan barang pribadi. Teks pada foto ini berbunyi “This office in Japan is designed for employees to be able to nap”.

Apakah Anda ingin tidur siang di kantor? Tidur siang di kantor dapat meningkatkan produktivitas loh.. dan kesehatan karyawan. Kantor ini adalah salah satu contoh dari budaya kerja yang inovatif dan fleksibel di Jepang.

Inemuri adalah tidur dalam kondisi duduk atau berbaring, umumnya di tempat kerja. Secara harfiah, istilah ini dapat diartikan “hadir dalam tidur”. Ini berarti meski dalam keadaan tertidur, pikiran mereka tetap terjaga.

Kebiasaan inemuri, terutama di tempat kerja, sangat diperbolehkan dan bahkan dianjurkan. Selain itu, bagi masyarakat Jepang, kebiasaan ini menunjukkan bukti kerja keras, dedikasi, dan komitmen selama bekerja. Harap dicatat bahwa praktik tidur siang dapat bervariasi antara individu dan tempat kerja di Jepang.

Budaya Kerja di Jepang

Budaya kerja Jepang memang sangat menarik dan patut diteladani. Selain konsep 5S dan life time employment, ada beberapa hal lagi yang bisa kami bagikan dengan Anda, yaitu:

Karoshi (過労死): Ini adalah istilah yang berarti kematian akibat kerja berlebihan. Meskipun terdengar mengerikan, ini adalah fenomena nyata yang terjadi di Jepang. 

Menurut data pemerintah Jepang, pada tahun 2020 ada sekitar 2.000 kasus karoshi di Jepang. Hal ini menunjukkan betapa tingginya tekanan dan tuntutan kerja di Jepang, serta kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Oleh karena itu, pemerintah Jepang berusaha untuk mengurangi jam kerja dan mendorong karyawan untuk mengambil cuti tahunan.

Nomikai (飲み会): Ini adalah istilah yang berarti pesta minum bersama rekan kerja. Ini adalah salah satu cara untuk mempererat hubungan antara atasan dan bawahan, serta antara sesama karyawan.

Nomikai biasanya diadakan setelah jam kerja di restoran atau bar. Di sana, karyawan bisa berbincang-bincang tentang hal-hal yang tidak terkait dengan pekerjaan, seperti hobi, keluarga, atau mimpi.

Nomikai juga bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan rasa hormat dan kesetiaan kepada atasan dengan cara minum bersama mereka atau memberikan pidato.

Nenko joretsu (年功序列): Ini adalah istilah yang berarti sistem senioritas berdasarkan masa kerja. Di Jepang, gaji, promosi, dan status karyawan biasanya ditentukan oleh lamanya mereka bekerja di perusahaan, bukan oleh kinerja atau kemampuan mereka.

Hal ini membuat karyawan cenderung setia dan tidak mudah berpindah perusahaan. Namun, sistem ini juga menimbulkan masalah seperti kurangnya motivasi, inovasi, dan persaingan yang sehat di antara karyawan.

Itulah beberapa hal menarik tentang budaya kerja Jepang yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. (NB)


TAGS :

Related Articles

- Fenomena FB Pro, Dari Ibu-Ibu Rumah Tangga Hingga Kucing Influencer

- Mengudara Tanpa Henti, Rute Terpanjang New York ke Singapura

- Pelantikan Pengurus AJV Yogyakarta 2024, Mendorong Kebebasan Pers dan Profesionalisme

- KPID Bali Hadiri Live HUT TVRI Bali ke-46

- Taman Sangkur, Kisah Pertempuran Perang Sangkur di Kota Negara

Komentar