Tentang Lolok, Suvenir Berbentuk Organ Intim Pria Khas Bali
DENPASAR, NETIZENBALI.com - Lolok adalah suvenir berbentuk penis, organ intim pria dari Bali. Namun lolok berasal dari benda bersejarah yang disebut lingga. Lingga adalah batu berbentuk tiang sebagai tugu peringatan dan sebagainya. Lingga juga merupakan tanda kelaki-lakian Dewa Siwa, berbentuk tiang, dan melambangkan kesuburan.
Konon kabarnya, pria yang memakai simbol berupa antara lain kalung dan gantungan. Mereka memakai simbol itu untuk melindungi dari roh jahat. Kembali lagi ke Lolok, suvenir ini bisa ditemukan di Pasar Sukawati. Traveler juga dapat menemukannya di pusat oleh-oleh Kuta dan Legian. Lolok terbuat dari kayu, diukir, dan dicat warna-warni. Seperti diketahui, Bali terkenal akan ukirannya.
Suvenir ini dapat ditemukan dalam bentuk gantungan kunci. Ada pula yang berbentuk asbak, pembuka botol. Lolok laku dibeli oleh turis-turis asing. Mereka membeli untuk oleh-oleh saudara dan rekan-rekan di negara mereka. Beberapa turis lokal juga membeli suvenir ini. Namun beberapa turis malu membelinya karena menganggap tabu.
Harga lolok Untuk harganya pun beragam. Kamu bisa mendapatkannya mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 25 ribu. Untuk yang tidak bisa jalan-jalan ke Bali, lolok bisa didapatkan melalui online. Di situs online lokal, harga pembuka tutup botol lolok dipatok Rp 65 ribu.
Namun, pembuka tutup botol di situs online ini tidak berbahan kayu. Bahan lolok pembuka tutup botol itu berbahan logam aluminium sehingga tidak mudah karatan. Sedangkan produk lolok yang dijual di situs online ada juga yang berbahan dasar kayu. Produk lolok itu dapat berupa asbak, pembuka botol, dan gantungan kunci dengan harga 20 ribu hingga 85 ribu yang dapat dipesan dari Gianyar, Bali. [Sumber: detiktravel.com]
Related Articles
- Pesona Rupa Puitika pada Pameran Bali Art Lounge
- "Menyala Wii", The Viral Phenomenon Enchanting Bali, the Island of Paradise
- Forum Pemred SMSI Dukung Upaya Pemerintahan Prabowo Subianto Atasi Kebocoran Pajak Rp 300 Triliun
- Kolaborasi Polda Bali dan Relawan Politik, Menuju Pilkada Bali yang Damai dan Bermartabat
- Ketua SMSI Bali Soroti Pelanggaran Etik Jurnalistik Terkait Diskominfo Tabanan Laporkan 17 Media Online ke Dewan Pers