[Foto] Okokan, Memuliakan Sinergitas Petani dan Seni
BaliTerkini.com - Di Bali Okokan umum dibuat sebagai kalung hewan ternak seperti sapi atau kerbau. Oleh si pemilik, suara Okokan jadi penanda kalau sapi masih ditempat.
Okokan juga dibuat dalam ukuran besar sebagai alat musik atau tabuh tradisional yang dipentaskan dalam sebuah ritual khusus. Jika dikupas dalam ranah budaya, okokan pun sebuah simbul tatanan sosial masyarakat tradisi di Bali yang mengandung petunjuk-petunjuk kehidupan.
Seiring perkembangan zaman, Okokan yang umumnya dipasang pada binatang piaraan seperti kerbau atau sapi, kini banyak kita temui sebagai sarana hiasan rumah.
Sebagai masyarakat yang lekat dengan aktifitas agraris oleh penduduk lokal, instrumen Okokan juga bermanfaat sebagai hiasan bale bengong atau Jineng atau bangunan tradisional sebagai tempat menyimpan padi.
Okokan yang memiliki ukuran relatif kecil bisa juga sebagai instrumen bunyi yang fungsinya mirip seperti kentongan berbahan kayu.
Di Bali sendiri cukup banyak instrumen Okokan, alat bunyi ini ditata menjadi sebuah barungan yang disebut Grumbungan. Musik yang ditimbulkan barungan berukuran besar ini sangat ritmis dan bersuasana magis. [BTcom/ berbagai sumber]
Related Articles
- Pesona Rupa Puitika pada Pameran Bali Art Lounge
- "Menyala Wii", The Viral Phenomenon Enchanting Bali, the Island of Paradise
- Forum Pemred SMSI Dukung Upaya Pemerintahan Prabowo Subianto Atasi Kebocoran Pajak Rp 300 Triliun
- Kolaborasi Polda Bali dan Relawan Politik, Menuju Pilkada Bali yang Damai dan Bermartabat
- Ketua SMSI Bali Soroti Pelanggaran Etik Jurnalistik Terkait Diskominfo Tabanan Laporkan 17 Media Online ke Dewan Pers