Masyarakat Desa di Bali Tolong Menolong dalam Meningkatkan Kekuatan Solidaritas Melawan Covid-19
Bangli, BaliTerkini.com -Sebanyak 450 krama adat Sala, Bangli yang berbatasan langsung dengan Desa Serokadan, Abuan, menerima bantuan sembako dari warga Desa Kedonganan, Badung. Penyerahan dilakukan di wantilan desa adat Sala, yang diterima Bandesa Adat Sala, Ketut Kayana.
Bandesa Adat Sala Ketut Kayana, mengatakan, desa Abuan terdiri dari 3 desa adat yakni Desa Abuan, Desa Sala dan Desa Serokadan. Beberapa waktu lalu, ratusan warga desa adat Serokadan dinyatakan positif atau reaktif saat dilakukan tes Covid 19, meski akhirnya hasil tes selanjutnya dinyatakan negatif, sehingga warga di desa ini pun dikarantina selama 2 minggu.
Hal ini berdampak pula kepada krama desa adat Sala yang berbatasan langsung sehingga ratusan warga Sala juga ikut dikarantina sejak 2 Mei hingga 15 Mei, sehingga mengalami kesulitan dalam beraktifitas.
Dengan adanya bantuan dari warga Kedonganan, dia mengaku sangat berterimakasih sehingga meringankan beban krama. Dia mengaku sangat merasakan beratnya kalau desa ikut mengalami karantina akibat Covid 19 ini. Itulah sebabnya, dia mengimbau semua pihak agar mentaati aturan pemerintah, karena bila Covid 19 sudah menyebar di desa, otomatis krama akan mengalami kesulitan beraktifitas.
"Kami berterimakasih kepada warga Kedonganan, yang jauh jauh telah membantu krama kami, sehingga benar benar dirasakan manfaatnya di saat warga kami sedang ngeneng ngening akibat gering agung Corona ini, mudah mudahan Corona bisa segera berlalu," ujar Kayana yang juga Bandesa Madya Kabupaten Bangli.
Koordinator relawan masyarakat Kedonganan Yustisia Semarariana mengatakan, pihaknya sangat terketuk hatinya untuk membantu krama sesama warga Bali setelah mengetahui Desa Adat Sala juga ikut dikarantina akibat desa tetangga ada kramanya yang positif Covid 19.
"Semoga bantuan ini dapat menguatkan krama desa adat Sala, dalam melakukan ngeneng dan ngening sehingga covid 19 bisa berakhir," ujar Yustisia.
Untuk bantuan sembako ini terdiri dari beras, telor, minyak dan ikan segar hasil produk Kedonganan.
Bantuan senilai hampir Rp 45 juta ini, dikumpulkan masyarakat dari Koperasi Tri Guna Arta Kedonganan, Klinik Hewan Kedonganan, BPR Permata Sedana, Prajuru Baga 4 Ekonomi Majelis Desa Adat Bali, serta sejumlah pribadi dari Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Bali dan donatur lainnya.
"Kami berterimakasih kepada para donatur, semoga bantuan ini benar benar ada manfaatnya bagi krama yang memerlukan di desa adat Sala," harap Yustisia. [Sumber: TVNebali.com]
Related Articles
- Pesona Rupa Puitika pada Pameran Bali Art Lounge
- "Menyala Wii", The Viral Phenomenon Enchanting Bali, the Island of Paradise
- Forum Pemred SMSI Dukung Upaya Pemerintahan Prabowo Subianto Atasi Kebocoran Pajak Rp 300 Triliun
- Kolaborasi Polda Bali dan Relawan Politik, Menuju Pilkada Bali yang Damai dan Bermartabat
- Ketua SMSI Bali Soroti Pelanggaran Etik Jurnalistik Terkait Diskominfo Tabanan Laporkan 17 Media Online ke Dewan Pers