Mangupura, BaliTerkini.com - Bali and Beyond Travel Fair 2017 berakhir hari ini Sabtu, 10 Juni 2017. Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia yang tiba di Bali Nusa Dua Convention Center dan langsung berkeliling lokasi pameran untuk menyapa dan berinteraksi dengan para penjual yang berpartisipasi di acara ini. Menteri kemudian menghadiri acara konferensi pers yang berlangsung di Ruang Nusa Indah Hall.
Konferensi pers juga dihadiri oleh I Ketut Ardana – Ketua BBTF, I Made Badra – Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I G N Rai Suryawijaya - Ketua BPPD Badung, Adit Pande - Ketua Ubud Hotels Association, Abdulbar M. Mansoer – President Director Indonesia Tourism Development Corporation, Indah Yuda Trimafo - Ketua PUTRI, dan Perry Marcus – Ketua PHRI.
Arief Yahya menggunakan kesempatan ini untuk memberikan selamat kepada panitia penyelanggara atas keberhasilan BBTF 2017.
“Saya berharap BBTF berikutnya dapat mendatangkan lebih banyak lagi sellers dari Indonesia dan mancanegara. BBTF merupakan kesempatan emas bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mempromosikan dan menjual tujuan pariwisata yang ada di daerahnya, karena selain BBTF ini dilaksanakan di Bali yang merupakan tujuan pariwisata terkenal di dunia, dari segi biaya juga lebih sedikit dibandingkan dengan mengikuti kegiatan serupa di luar negeri,” ucap Arief Yahya.
Beliau juga menambahkan, semua pihak harus membuat BBTF menjadi sebuah arena bisnis dengan mengundang penjual dari luar negeri.
Selama BBTF 2017, Bali masih berada di urutan puncak tujuan pariwisata yang diincar oleh para buyers. Namun, para buyers juga menunjukan ketertarikan yang luar biasa kepada tujuan-tujuan pariwisata di luar Bali, seperti Toraja yang dibanjiri pembeli diluar pertemuan yang sudah dijadwalkan di hari ke-2.
Stan Propinsi Sumatera Selatan, dengan konstruksi perahu di tengah-tengah stan mereka, berhasil menarik banyak perhatian dan tentunya menarik pengunjung untuk datang dan menggali lebih banyak informasi mengenai Sumatra Selatan.
“Sesi negosiasi bisnis berlangsung lancar dan menghasilkan banyak transaksi walaupun hanya 196 pembeli yang hadir dari 264 pembeli yang telah melakukan registrasi. Kebanyakan pembeli yang batal hadir itu berasal dari Timur Tengah, hal ini mungkin dikarenakan sedang bulan puasa. BBTF tahun ini sudah menghadirkan 188 eksibitor dari 19 provinsi,” jelas Ketut Ardana.
Merespon harapan yang telah disampaikan oleh Menteri, “Kami panitia penyelenggara yakin dapat membuat BBTF berikutnya menjadi market place. Saat ini kami sedang memperkuat posisi BBTF di Indonesia,” ungkap Ardana. BBTF 2017 ini berakhir dengan angkat potensi transaksi sejumlah 5,6 triliun rupiah.
Sementara itu Adit Pande – Ketua Ubud Hotel Association memberikan pandangannya mengenai BBTF 2017.
“Tahun ini adalah pertama kalinya kami sebagai sebuah organisasi berpartisipasi di BBTF. Saya yakin kita akan melihat banyak sekali perkembangan pada BBTF di tahun-tahun mendatang. Walaupun Ubud lebih banyak diminati oleh pasar Eropa dan Australia, tapi kami juga ingin menggaet pasar Rusia, China, Timur Tengah dan India. Saya percaya bahwa akan lebih banyak hotel yang akan ikut serta di tahun-tahun mendatang,” ujar Adit Pande
Diakhir sesi Konferensi pers, dilaksanakan penandatanganan kesepakatan antara Asita Bali dengan Asita Sulawesi Selatan. [release]
Related Articles
- Pesona Rupa Puitika pada Pameran Bali Art Lounge
- "Menyala Wii", The Viral Phenomenon Enchanting Bali, the Island of Paradise
- Forum Pemred SMSI Dukung Upaya Pemerintahan Prabowo Subianto Atasi Kebocoran Pajak Rp 300 Triliun
- Kolaborasi Polda Bali dan Relawan Politik, Menuju Pilkada Bali yang Damai dan Bermartabat
- Ketua SMSI Bali Soroti Pelanggaran Etik Jurnalistik Terkait Diskominfo Tabanan Laporkan 17 Media Online ke Dewan Pers