Denpasar, BaliTerkini.com - Dalam memasuki era globalisasi saat ini, tiap orang dituntut untuk mampu berkompetisi, tak terkecuali para lulusan dari SMAN Bali Mandara, yang merupakan sekolah binaan Pemprov Bali yang khusus menampung para siswa dari keluarga kurang mampu. Untuk bisa bersaing dalam kompetisi yang semakin ketat diperlukan peningkatan kualitas dan menghilangkan sifat – sifat cengeng dan manja dari masing – masing lulusan tersebut. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya saat menghadiri acara kelulusan (graduation) siswa SMA Negeri Bali Mandara Tahun Pelajaran 2016/2017, di Kubutambahan, Buleleng, Selasa (30/5).
“Kalian hari ini tamat dan kembali ke tengah – tengah masyarakat dan akan kuliah, bebas dari disiplin dan segala macam yang selama ini ditempuh, saya ingatkan kepada kalian tidak boleh cengeng. Tidak boleh kembali lagi larut ke dalam kehidupan yang enak – enak itu,”tegas Pastika yang menurutnya jika sifat – sifat tersebut kembali lagi maka apa yang sudah diperoleh selama 3 tahun di SMAN Bali Mandara menjadi percuma dan tidak berarti. “Kalau masih demikian percuma kita didik kalian selama tiga tahun disini dan sudah makan uang rakyat. Jadi saya tidak mau melihat kalian cengeng diluar nanti,”imbuhnya. Pastika juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada kepala sekolah, para guru dan pengasuh atas kerja keras selama ini dalam membangun kualitas anak didiknya selama ini. Selain itu Pastika juga mengaku sangat bangga dengan prestasi – prestasi yang telah diperoleh anak – anak SMAN Bali Mandara.
“Saya berterima kasih kepada guru – guru, pengasuh dan anak – anak disini yang sudah bekerja keras. Untuk lulusan SMAN Bali Mandara, saya tegaskan kamu tidak punya apa – apa selain semangat tapi semangat itu jauh lebih berharga dari sebongkah emas, karena tanpa semangat manusia itu hanya mayat yang hidup,”tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan Pastika, sekolah SMAN Bali Mandara didirikan pada tahun 2011 semata – mata sesungguhnya adalah untuk menanggulangi kemiskinan yang ada di Bali. Oleh karena itu salah satu syarat masuknya adalah miskin. Saat ini banyak orang yang keliru mengatakan bahwa anak – anak SMAN Bali Mandara adalah anak – anak miskin tapi berprestasi namun menurutnya hal tersebut tidaklah mungkin, kalaupun ada sangat sedikit dengan perbandingan 1/100.
“Kenapa demikian, dikarenakan fasilitas belajarnya tidak cukup sebagai akibat dari miskin tersebut. Bukunya saja tidak karuan, belajarnya dilantai karena tidak punya meja belajar, banyak yang tidak ada listrik, banyak yang makan hanya sekali dalam sehari itupun tidak bergizi, banyak yang harus bekerja di ladang sehingga tidak ada waktu untuk belajar, banyak yang tidak mandi tiap hari karena susahnya air. Itulah yang terjadi bagaimana mungkin mereka berprestasi dalam suasana yang seperti itu,” pungkasnya. Oleh karena itu satu – satunya jalan adalah mengambil anak – anak tersebut untuk di didik oleh para guru yang luar biasa sehingga menjadi anak – anak dengan prestasi seperti sekarang ini. “Disini mereka memerlukan kerja keras yang luar biasa untuk bisa menjadi seperti ini dengan prestasi yang begitu hebat,”tegas Pastika.
Sementara itu Kepala SMAN Bali Mandara I Nyoman Darta mengungkapkan bahwa kelulusan tahun ini diikuti oleh 78 orang peserta didik yang terdiri dari 26 orang berasal dari Buleleng, Karangasem 11 orang, Gianyar 10 orang, Tabanan 9 orang, Jembrana 7 orang, Bangli 5 orang, Klungkung 5 orang, Denpasar 4 orang dan Badung 1 orang. Menurutnya dengan melihat jumlah tersebut bisa dilihat bagaimana persebaran masyarakat miskin di Bali. Ia juga menyampaikan bahwa sampai tahun 2017 lulusan SMAN Bali Mandara sudah berjumlah 305 orang yang tersebar di seluruh dunia. Ia menegaskan bahwa walaupun mereka memiliki kondisi yang serba kekurangan namun mereka tersebut memiliki potensi yang sangat luar biasa dan sudah menjadi tugasnyalah untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Darta juga tidak lupa berpesan kepada anak didiknya agar kelak kedepan mereka tidak menjadi seorang pecundang yang selalu menyesali dan mengeluh atas hidupnya. Namun ia mengharapkan agar anak didiknya menjadi seorang pemenang yang mampu menikmati manisnya perjuangan tersebut dan mampu merefleksikan diri dari kegagalan tersebut. Ia juga berpesan agar anak didiknya tidak mudah menyerah dan selalu berusaha karena menurutnya kalau hal tersebut mampu dilakukan maka kesuksesan tersebut akan mudah dicapai.
Acara pada pagi itu juga diisi dengan penyampaian pesan dan kesan yang disampaikan oleh salah satu lulusan Gede Herry Arum Wijaya yang merupakan lulusan terbaik tahun ajaran 2016/2017. Dalam penyampaiannya ia bersama angkatannya berjanji akan menjadi seseorang yang mampu merubah kehidupannya menjadi lebih baik, serta memajukan Bali dan Indonesia. Ke depan dia berharap adik-adik kelasnya mampu berprestasi yang sama atau bahkan melebihi raihan angkatannya. Secara khusus dia juga berterima kasih kepada Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, berkat sekolah ini dia bisa menatap masa depan dengan lebih cerah. [birohumas.baliprov.go.id]
Related Articles
- Pesona Rupa Puitika pada Pameran Bali Art Lounge
- "Menyala Wii", The Viral Phenomenon Enchanting Bali, the Island of Paradise
- Forum Pemred SMSI Dukung Upaya Pemerintahan Prabowo Subianto Atasi Kebocoran Pajak Rp 300 Triliun
- Kolaborasi Polda Bali dan Relawan Politik, Menuju Pilkada Bali yang Damai dan Bermartabat
- Ketua SMSI Bali Soroti Pelanggaran Etik Jurnalistik Terkait Diskominfo Tabanan Laporkan 17 Media Online ke Dewan Pers