[Foto] Okokan, Memuliakan Sinergitas Petani dan Seni

Photo: baliterkini.com

BaliTerkini.com - Di Bali Okokan umum dibuat sebagai kalung hewan ternak seperti sapi atau kerbau. Oleh si pemilik, suara Okokan jadi penanda kalau sapi masih ditempat.

Okokan juga dibuat dalam ukuran besar sebagai alat musik atau tabuh tradisional yang dipentaskan dalam sebuah ritual khusus. Jika dikupas dalam ranah budaya, okokan pun sebuah simbul tatanan sosial masyarakat tradisi di Bali yang mengandung petunjuk-petunjuk kehidupan.

Seiring perkembangan zaman, Okokan yang umumnya dipasang pada binatang piaraan seperti kerbau atau sapi, kini banyak kita temui sebagai sarana hiasan rumah.

Sebagai masyarakat yang lekat dengan aktifitas agraris oleh penduduk lokal, instrumen Okokan juga bermanfaat sebagai hiasan bale bengong atau Jineng atau bangunan tradisional sebagai tempat menyimpan padi.

Okokan yang memiliki ukuran relatif kecil bisa juga sebagai instrumen bunyi yang fungsinya mirip seperti kentongan berbahan kayu.

Di Bali sendiri cukup banyak instrumen Okokan, alat bunyi ini ditata menjadi sebuah barungan yang disebut Grumbungan. Musik yang ditimbulkan barungan berukuran besar ini sangat ritmis dan bersuasana magis. [BTcom/ berbagai sumber]


TAGS :

Related Articles

- SMSI Kota Denpasar DIlantik, Pengurus Baru Siap Membangun Sinergi Kota

- Kulhad, Gelas Tanah Liat Tradisional yang Bertahan Melawan Dominasi Gelas Sintetik

- Bupati Adi Arnawa Dukung Diskusi Nasional SMSI Badung tentang Pariwisata Berkualitas

- ‘Margadarshakah’ Gambelan Beleganjur Bali Jadi Tren Velocity di Tiktok

- Pawai Ogoh-Ogoh PAUD di Jembrana, Ajang Tanamkan Budaya Sejak Dini

Komentar