Kisah Kocong, Bocah Ukraina yang Viral di Bali

DENPASAR, NETIZENBALI.COM - Kisah mengharukan datang dari Ubud, Bali, di mana seorang bocah Ukraina berusia tujuh tahun, yang akrab disapa “Kocong,” dan ibunya, SB, harus menghadapi kenyataan pahit dideportasi setelah kehabisan uang dan melebihi izin tinggal selama 191 hari.
Kocong dan ibunya tiba di Bali pada Desember 2023, berharap menemukan kehidupan yang lebih baik. Namun, nasib berkata lain. Kehabisan uang, mereka terpaksa tinggal di rumah warga lokal yang baik hati di Ubud. Warga setempat, seperti Gusti Made Ratnawati, menyambut mereka dengan tangan terbuka, bahkan membantu kebutuhan sehari-hari mereka.
Selama tinggal di Bali, Kocong menjadi sosok yang menghibur warga dengan tingkah lakunya yang polos dan ceria. Ia sering terlihat bermain di sekitar Ubud tanpa alas kaki, mengingatkan kita pada masa kecil yang bebas dari teknologi.
Namun, kebahagiaan itu harus berakhir. Pada 8 Agustus 2024, Kocong dan ibunya dideportasi ke Ukraina. Momen perpisahan di Bandara Internasional Ngurah Rai penuh haru, dengan Kocong yang enggan melepaskan pelukan petugas imigrasi. Meski berat, mereka harus kembali ke tanah air mereka.
SB mengungkapkan rasa cintanya pada Bali dan berharap bisa kembali suatu hari nanti. “Indonesia memang bagus, tapi Bali ada di hati kami,” katanya.
Kisah Kocong mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dan kebaikan hati dalam menghadapi kesulitan. Semoga mereka menemukan kebahagiaan di tempat asal mereka dan bisa kembali ke Bali suatu hari nanti. (NB)
Related Articles
- Kulhad, Gelas Tanah Liat Tradisional yang Bertahan Melawan Dominasi Gelas Sintetik
- Bupati Adi Arnawa Dukung Diskusi Nasional SMSI Badung tentang Pariwisata Berkualitas
- ‘Margadarshakah’ Gambelan Beleganjur Bali Jadi Tren Velocity di Tiktok
- Pawai Ogoh-Ogoh PAUD di Jembrana, Ajang Tanamkan Budaya Sejak Dini
- SMSI Badung Temui Ketua DPRD, Fokus pada Masa Depan Pariwisata Bali