Punda Love Hearts, Simbol Harapan dan Keabadian
- 19 Februari 2024
- Leisure
- Internasional
CURAÇAO, NETIZENBALI.COM - Salah satu daya tarik wisata di Curacao, yaitu “Punda Love Hearts”. Ini adalah karya seni yang dibuat oleh Carlos Blaaker, seorang seniman lokal, pada tahun 2017 dan 2020.
Netizenbali.com berkesempatan mengunjungi Ponte dos Corações atau Jembatan Hati, yang terletak di Willemstad, ibu kota Curaçao, Senin (19/2). Di sana, bertemu dengan seorang pria bernama Tim yang membawa pasangannya ke Curaçao untuk merayakan liburan musim dingin mereka.
Mereka menemani pasangannya dengan menggantung gembok berwarna merah muda yang telah ditulis dengan nama mereka di salah satu struktur hati yang berkilauan, di tengah hiruk pikuk kota.
Tim dan Valerie, sepasang kekasih dari Ohio, Amerika Serikat, sedang menikmati liburan mereka di Curacao, sebuah pulau karibia yang eksotis. Mereka berwisata dengan kapal pesiar dan menjelajahi berbagai tempat menarik di pulau itu. Salah satu tempat yang membuat mereka terpesona adalah Punda Love Hearts, sebuah karya seni yang terdiri dari tiga struktur hati berlapis gembok.
Mereka berjalan menuju tempat itu, sambil menikmati pemandangan kota Willemstad yang bersejarah dan berwarna-warni.
Mereka juga melihat jembatan Queen Emma yang dapat dibuka dan ditutup untuk mengizinkan kapal-kapal lewat. Mereka juga melihat bangunan-bangunan kolonial Belanda yang menjadi situs warisan dunia UNESCO. Sesampainya di Punda Love Hearts, mereka terpesona oleh tampilan yang unik dan menarik.
Mereka melihat ratusan gembok yang tergantung pada struktur hati, masing-masing dengan tulisan, gambar, atau hiasan yang berbeda-beda. Mereka membaca beberapa pesan cinta yang ditulis oleh orang-orang yang telah menggantung gembok mereka di sana. Tim dan Valerie merasa terinspirasi oleh tampilan seni ini.
"Kami ingin mengabadikan kunjungan kami di tempat ini," ujar Tim sambil mencari sebuah gembok yang kosong, dan menulis nama mereka di atasnya dengan spidol.
Mereka juga menambahkan tanggal kunjungan mereka, dan sebuah hati kecil. Mereka mencari tempat yang kosong di salah satu struktur hati, dan menggantung gembok mereka di sana.
Mereka mengunci gembok itu, dan melempar kuncinya ke laut. Mereka percaya bahwa dengan begitu, cinta mereka akan tetap kuat dan abadi. Mereka juga berharap untuk kembali ke Curacao suatu hari nanti, dan melihat gembok cinta mereka lagi. (NB)
Related Articles
- Warisan Suci Pura Batu Kursi, Kisah Keramat dari Buleleng
- Spiritualitas dan Savana di Bukit Pura Batu Kursi
- The Ancient Whispers: The Seven-Century Saga of the Kayu Putih Tree in Bali
- [PHOTO] Pura Segara Rupek: Sebuah Cerita Eksotisme dan Kebersamaan
- Ornamen Tugu di Cartagena, Ilusi Levitasi yang Memukau